EKONOMI

Ekonomi Maluku Tumbuh 3,39 Persen, BI Genjot UMKM

RakyatMaluku.co.idBADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Maluku tumbuh 3,39 persen pada Triwulan II 2025. Pertumbuhan tersebut terutama ditopang sektor pertanian, perdagangan, dan konstruksi.

Terkait hal itu, Bank Indonesia (BI) menyatakan terus mendorong penguatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai motor pertumbuhan ekonomi daerah.

Deputi Gubernur Maluku Bank Indonesia, Ricky Perdana Gozali, mengatakan penguatan UMKM menjadi strategi penting BI dalam mendukung perekonomian daerah.

Hal itu disampaikan saat membuka kegiatan 5th Maluku Manggurebe di Taman Pattimura Ambon, 2 – 4 Oktober 2025, yang mengusung tema “Sinergi & Kolaborasi Membangun Kreativitas untuk Pertumbuhan Ekonomi Maluku yang Inklusif.”

“Kegiatan ini merupakan program strategis tahunan Bank Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan UMKM, industri kreatif, pariwisata, serta digitalisasi sistem pembayaran,” ujarnya.

Meski pertumbuhan ekonomi menunjukkan tren positif, Ricky menekankan pentingnya peningkatan kinerja ekspor dan pengendalian inflasi, terutama pada komoditas hortikultura.

Menurutnya, Maluku memiliki potensi ekonomi besar, mulai dari pala, cengkeh, kelapa, hasil laut, hingga produk kreatif seperti tenun serta kekayaan pariwisata bahari.

BI juga terus memperluas digitalisasi transaksi. Hingga semester I 2025, tercatat 97.000 merchant di Maluku telah menggunakan QRIS, dengan 153.000 pengguna dan volume transaksi mencapai 3,2 juta kali senilai Rp661 miliar.

“Melalui perluasan QRIS dan kegiatan seperti QRIS Fest pada 4 Oktober mendatang, kami berharap pelaku UMKM dan pariwisata semakin mudah bertransaksi,” katanya.

Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menyambut baik konsistensi BI dalam mendukung penguatan ekonomi daerah. Ia menilai gelaran Maluku Manggurebe menjadi momentum memperkuat fondasi ekonomi Maluku melalui sinergi lintas sektor.

“Khususnya dalam mendukung UMKM, industri kreatif berbasis budaya lokal, keuangan syariah, serta transformasi digital,” tutur Hendrik. (MON)

Exit mobile version