EKONOMI

Kemiskinan Ambon Turun Jadi 4,3 Persen

Bodewin Wattimena

RakyatMaluku.co.idANGKA kemiskinan di Kota Ambon mengalami penurunan signifikan dari 5,13 persen pada 2024 menjadi 4,3 persen pada 2025. Penurunan ini menunjukkan hasil positif dari berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dijalankan Pemerintah Kota Ambon.

Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, mengatakan data tersebut berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Ambon yang disampaikan dalam evaluasi kinerja ekonomi daerah di Balai Kota Ambon, Senin, 6 September 2025.

“Angka kemiskinan alami penurunan, data tersebut berdasarkan laporan BPS,” ujar Walikota.

Menurutnya, garis kemiskinan Kota Ambon saat ini ditetapkan sebesar Rp783.697 per jiwa per bulan. Masyarakat dengan pengeluaran di bawah angka tersebut dikategorikan sebagai miskin.

“Kalau ada empat anggota keluarga, berarti mereka harus memiliki pendapatan minimal Rp3.134.788 per bulan agar tidak tergolong miskin,” jelasnya.

Ia menambahkan, pemerintah terus fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat agar warga dapat mandiri secara finansial. Salah satu program yang dinilai berkontribusi nyata adalah Maluku Tangguh Gemilang (MTG), yang melibatkan banyak ibu rumah tangga.

“Di setiap kelompok MTG ada sekitar 40 pekerja, sebagian besar ibu rumah tangga. Kalau mereka memperoleh penghasilan Rp2,4 juta per bulan, ditambah pendapatan suami sebagai nelayan misalnya Rp1 juta, maka rumah tangga itu sudah bisa keluar dari garis kemiskinan,” terangnya.

Selain menekan angka kemiskinan, Pemkot Ambon juga memantau perkembangan ekonomi daerah. Berdasarkan data BPS, laju pertumbuhan ekonomi Ambon tahun 2025 tercatat 4,53 persen, menurun dari 5,96 persen pada 2024.

“Penurunan ini dipengaruhi efisiensi dan keterbatasan belanja pemerintah. Namun inflasi kita justru membaik, turun dari 3,38 persen pada Agustus menjadi 2,97 persen pada September 2025,” bebernya.

Walikota menegaskan, pemerintah akan terus menjaga stabilitas ekonomi melalui penguatan belanja pemerintah, pemberdayaan pelaku usaha lokal, dan pembukaan peluang investasi baru.

“Kita harus dorong peran sektor swasta supaya perputaran uang di Ambon semakin besar. Kalau investasi meningkat, orang bekerja, pendapatan naik, kemiskinan akan terus turun,” pungkasnya. (MON)

Exit mobile version