RakyatMaluku.co.id – DI Lantai 3 Ruang Rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) AM.Sangadji Ambon kita bisa menyaksikan begitu banyak karya ilmiah yang dijejer di etalase itu. Ini untuk kali pertama saya melihat hasil riset para dosen dan mahasiswa kampus Islam di Maluku dengan aneka ragam penelitian.
“Ada ratusan karya ilmiah yang sebelumnya hanya berupa fotocopy kini telah dibuat dalam bentuk buku. Akan disusul lagi ratusan karya riset yang lain,” ujar DR.Saidin Ernas, M.Si.
DR.Saidin Ernas tak lain Wakil Rektor (Warek) II Bidang Administrasi, Perencanaan dan Keuangan UIN AM.Sangadji.
Sebelum menduduki jabatan Warek II Januari 2025 lalu ia adalah Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M). Lebih lima tahun ia mengabdi di salah satu lembaga think-thank di Kampus Hijau itu.
Ada sejumlah dosen yang menangani lembaga ini untuk pusat studi moderasi beragama, pusat jurnal dan sentra karya ilmiah, pusat studi halal, pusat studi masyarakat kepulauan, pusat studi gender/anak, pusat studi penelitian/penerbitan dan dilengkapi sejumlah staf ahli.
Kedatangan saya menemui Dr.Saidin Ernas kali ini untuk menyerahkan buku saya yang baru saja terbit. Itu sebagai bentuk rasa terima kasih saya karena ia adalah orang pertama yang menuliskan resensi untuk buku saya dan sudah diberitakan sebelumnya.
Sambil berdiskusi DR.Ernas Saidin pun mengundang saya naik ke Lantai 3 untuk melihat ruang riset lembaga yang pernah dipimpinnya itu.
Di ruang LP2M putera Tutuktolu, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) yang menyelesaikan Program Post Doktoral di Universitas Leiden Belanda, ini didampingi Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat UIN AM.Sangadji Nurlaila Sopamena, M.Pd.
Buku hasil penelitian para ilmuwan UIN Ambon dalam berbagai kajian ada di sana. Dari yang sifatnya sejarah dan kearifan lokal pun perkembangan moderasi beragama, gender/anak, pengembangan usaha kuliner hingga mangrove.
“Ibu Laela tugasnya banyak di lapangan sebagai periset. Ia bahkan sampai ke pelosok nun di kampung hingga pedalaman suku terasing di Pulau Seram meneliti dan mengedukasi masyarakat sesuai tanggung jawabnya,” ujarnya.
Ibu Laela tentu tidak sendiri tapi banyak dosen dan mahasiswa ikut terlibat dalam tim riset. Tim ini tak saja berkutat pada pengembangan intelektual dan studi ilmiah untuk relasi sosial, politik, dan perkembangan pemikiran kontemporer, mereka juga mengembangkan kajian untuk pemberdayaan dan pengembangan masyarakat maritim di bidang kelautan, ekonomi kreatif, dan ekowisata.
Sambil melihat-lihat saya pun diberikan 10 buah buku dengan aneka judul hasil para periset itu yakni: Relasi Islam dan Budaya Lokal di Pulau Saparua Maluku Tengah karya DR.Hasbollah Toisuta, M.Ag dan Saddam Husein, M.Pd.I.
Analisis Semiotika Terhadap Aksara Penanggalan Kalender Dalam Tradisi Keagamaan di Hatuhaha dan Ulakan karya Dr.Adam Latuconsina, M.Si, Susi Hardila Latuconsina, M.Pd dan Nur Apriani Nukuhaly, M.Pd.
Menelusuri Sejarah Masuknya Islam di Maluku Tengah Melalui Versi Arab, Gujarat (India), dan China karya Mahmud Ishak dan Abubakar Kabakoran. Juga ada: Terorisme dan Jihad Tinjauan Hukum dan Sosial Keagamaan karya DR.Ismail Rumadan, MH dan DR.M.Ridwan, SH, MH.
“UBAH TIBUL” Khazanah Kearifan Lokal di Siwalalat Sebagai Modal Sosial Pembangunan Perdamaian Berkelanjutan di Maluku karya Dr.Mohdar Yanlua, MH dan Tuty Hariyanti, SH, MH.
Peran Transportasi Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Muslim Pesisir di Pulau Seram karya Abd.Khalik Latuconsina, Marcus Tukan, dan Yance Z.Rumahuru.
Perjumpaan Pendidikan Islam Pesantren PERSIS dengan Nilai-Nilai Nasionalisme Kultural Indonesia karya Abd.Jabar Abdul, Muhajir Abdurham dan Jusuf Abdurrachman Luhulima.
Pola Manajemen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Fenomena di IAIN Ambon dan IAIN Ternate karya Dr.Ismail Tuanany, MM dan Nia Novida, M.Si.
Logam Berat Pada Ekosistem MANGROVE di Perairan Tulehu karya Nur Alim Natsir.
Dan yang terbaru Arsitektur Perdamaian Pelajaran dari Ambon-Maluku karya DR.Saidin Ernas, M.Si.
Sekilas pola pengembangan pendidikan perguruan tinggi Islam UIN Ambon kini jauh lebih luas: inklusif dan beragam. Tidak saja di bidang ilmu pengetahuan agama, tapi kini telah merambah pada pendidikan sains, ekonomi, matematika dan teknologi.
Selain memperkuat kohesi sosial dan mengedepankan konsep pendidikan untuk moderasi beragama, UIN Ambon juga sudah punya banyak pilihan fakultas dan jurusan.
DR.Saidin Ernas mengakui selama beberapa dekade terakhir pola pengembangan pendidikan UIN Ambon telah mengalami perkembangan yang beragam.
Untuk tidak menghilangkan corak sebagai lembaga tinggi pendidikan Islam, ia dkk sedang memikirkan untuk memperkuat studi pengembangan pemikiran Islam.
Untuk mendukung riset tersebut LP2M telah bekerjasama dengan banyak pihak. Selain didukung dana dari kampus, LP2M juga membangun mitra dengan perbankan, BNPT, ASTRA, dll.
Untuk membekali skill para dosen dan mahasiswa, LP2M melalui program pengembangan usaha ekonomi kreatif mereka mencoba mengembangkan beberapa produk usaha lokal dari hasil laut khususnya ikan Layan, Tuna, dan Tengiri.
Tahun 2022 LP2M bekerja dengan ASTRA Jakarta mereka berhasil mengembangkan pola ekonomi kreatif UMKM di Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah.
Sang periset itu adalah DR.Syarifudin dkk yang mencoba melakukan pengembangan hasil laut. Ia tak lain dosen pada Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Program Studi Penyiaran Islam IAIN Ambon.
Ikan-ikan dan bumbu pala ini kemudian diracik untuk dijadikan sebagai bahan baku bakso ikan. Dari hasil olahan itulah kemudian mereka menghasilkan tiga produk usaha yang diberi label BARASA: Bakso Ikan Banda Rasa Pala, Nugget Pala, dan Dimsun Pala.
Apa yang dilakukan DR.Syarifudin dkk untuk pengembangan UMKM ini bisa menjadi role model bagi mahasiswa dan lingkungan Kampus UIN Ambon.
Sekarang sudah ada tiga klaster hasil perikanan yang dijadikan sebagai produk UMKM oleh DR Syarifudin dkk yakni Bakso Pala, Nugget Pala, dan Dimsun Pala. Ketiga produk ini sudah siap diekspor ke beberapa negara pecinta ikan laut seperti Jepang, Tiongkok, Taiwan dan Turki.
Ide membukukan hasil riset para peneliti UIN AM.Sangadji Ambon yang dipajang di etalase itu tidak lepas dari rasa prihatin DR.Saidin Ernas dkk setelah melihat begitu banyak kumpulan tulisan dalam bentuk fotocopy.
Agar tidak mubasir sebagian dari dana riset –setelah melalui persetujuan dengan periset– mengaku setuju untuk membiayai ongkos cetak. “Saya bilang ke teman-teman sekecil apapun karya yang Anda tulis simpan baik-baik. Suatu saat kelak ia akan berguna,” ujarnya.
Kini, setelah berjalannya waktu catatan itu menjadi bukti hasil kerja keras mereka bisa dipajang di sana dan dibaca oleh banyak orang.
Langkah DR.Saidin Ernas dkk yang telah mengabadikan karya besar melalui LP2M UIN Ambon ini amat berguna dan patut diparesiasi. Dan, terbukti karya mereka ini telah menjadi catatan dan warisan berharga untuk mereka yang mencintai ilmu pengetahuan. (AHMAD IBRAHIM)