RakyatMaluku.co.id – PERUM Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah Maluku dan Maluku Utara membeli sebanyak 3.944 kilogram atau 3,9 ton gabah kering panen (GKP) dari petani di Pulau Buru untuk menjaga stabilitas harga sekaligus memperkuat cadangan beras pemerintah.
Pemimpin Wilayah Bulog Maluku dan Malut, Rudi Senawi Tahir, mengatakan penyerapan ini merupakan bukti nyata dukungan terhadap petani lokal di Pulau Buru yang dikenal sebagai salah satu lumbung pangan strategis di Maluku.
“Langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani sekaligus memperkuat cadangan beras pemerintah,” ujarnya di Ambon, Sabtu (27/9).
Ia berharap ke depan Bulog Maluku akan memperluas penyerapan gabah di sentra-sentra produksi lain di wilayah Maluku.
“Kami berharap program ini bisa memacu semangat petani untuk meningkatkan produksi sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah,” katanya.
Penyerapan gabah tersebut merupakan bagian dari penugasan resmi Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagaimana tertuang dalam surat nomor 257/TS.03.03/K/9/2025 tanggal 18 September 2025, yang menugaskan Bulog melaksanakan pengadaan gabah dan beras pada Semester II Tahun 2025.
Direktur Pengadaan Perum Bulog, Prihasto Setyanto, menjelaskan Bulog siap membeli gabah dengan harga Rp6.500 per kilogram, baik melalui mekanisme Cadangan Beras Pemerintah (CBP) maupun secara komersial. Menurutnya, pembelian dilakukan langsung dari petani, terutama ketika harga sama atau lebih rendah dari harga acuan tersebut.
“Gabah yang diserap Bulog adalah gabah yang telah memasuki usia panen, sehingga kualitas tetap terjaga dan petani memperoleh kepastian pasar,” kata Prihasto.
Ia menegaskan setiap tahapan penyerapan gabah akan menjunjung prinsip akuntabilitas, transparansi, dan tata kelola yang baik. Program ini, lanjutnya, sekaligus menjadi wujud perlindungan nyata bagi petani dan dukungan terhadap kebijakan pemerintah.
“Dengan capaian serapan di Pulau Buru, Bulog Maluku optimistis panen gadu September – Desember 2025 dapat memberi manfaat ganda, yakni menjaga stok beras nasional dan mendukung kemandirian pangan bangsa,” pungkasnya. (RIO)