OLAHRAGA

Sayonara Patrick Kluivert, Pelatih Timnas yang Gagal

Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert. (Salman Toyibi/ Jawa Pos)

RakyatMaluku.co.id – PERSATUAN Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya mengucapkan selamat tinggal kepada Patrick Kluivert. Pelatih asal Belanda itu resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai pelatih kepala Tim Nasional Indonesia, Kamis (16/10/25), setelah hanya 10 bulan memimpin skuad Garuda.

Kabar pemutusan kontrak ini diumumkan langsung melalui laman resmi PSSI. Federasi menyebut keputusan tersebut merupakan hasil “kesepakatan bersama” atau mutual termination antara kedua belah pihak.

“PSSI dan tim kepelatihan Tim Nasional Indonesia secara resmi menyepakati pengakhiran kerja sama lebih awal melalui mekanisme mutual termination,” tulis pernyataan resmi PSSI.

Kluivert, yang datang dengan reputasi besar sebagai mantan bintang Barcelona dan timnas Belanda, dikontrak dua tahun sejak Januari 2025. Ia membawa dua rekan senegaranya — Alex Pastoor dan Danny Landzaat — untuk memperkuat tim kepelatihan. Namun, perjalanan mereka di Indonesia berakhir prematur, jauh sebelum masa kontrak usai pada 2027.

PSSI menyebut keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan “dinamika internal” dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan. Federasi juga menyampaikan apresiasi terhadap kerja keras Kluivert dan timnya selama menjabat.

Namun di balik bahasa diplomatis itu, publik sepak bola nasional tahu: era Kluivert gagal total.
Timnas Indonesia di bawah kendalinya tampil inkonsisten — tersingkir dini dari ajang kualifikasi Piala Dunia 2026 dan gagal menunjukkan progres signifikan dalam permainan maupun hasil.

Ekspektasi tinggi yang semula menyertai kedatangannya berubah menjadi kekecewaan. Kluivert, yang diharapkan membawa sentuhan Eropa dan filosofi modern, justru kesulitan beradaptasi dengan karakter pemain lokal serta dinamika kompetisi domestik.

Kini, PSSI menghadapi pekerjaan besar: mencari pelatih baru yang tidak hanya berpengalaman, tetapi juga memahami kultur sepak bola Indonesia.

Patrick Kluivert datang dengan nama besar. Tapi di akhir cerita, ia pergi tanpa jejak prestasi. Sayonara, Kluivert — legenda yang gagal menaklukkan Garuda. (*)

Exit mobile version