RakyatMaluku.co.id – MARKAS Brimob yang berada di Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), didatangi ratusan warga dari wilayah Pantai Tikus pada Senin, 9 September 2025. Kedatangan massa ini merupakan bentuk protes atas dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh belasan anggota Brimob terhadap seorang warga.
Aksi protes yang dimulai sejak pukul 13.00 WIT itu berlangsung dengan ketegangan tinggi. Massa secara berulang kali meneriakkan tuntutan agar anggota Brimob yang diduga melakukan penganiayaan segera ditampilkan di hadapan publik.
Dalam aksi tersebut, terlihat salah satu korban bernama Abdul Haji Rumaday (30), seorang aparatur sipil negara (ASN), ikut bergabung bersama massa. Wajah Abdul tampak mengalami luka yang diduga akibat tindak kekerasan.
“Keluarkan dia (anggota Brimob). Mereka masuk ke rumah orang, lalu menganiaya orang tanpa ampun,” teriak Abdul di tengah kerumunan.
Abdul mengaku dirinya hadir untuk menuntut pertanggungjawaban atas penganiayaan yang dilakukan oleh belasan oknum Brimob. Ia juga menyebut penganiayaan itu terjadi tanpa alasan jelas.
“Korban dianiaya tanpa tahu apa masalahnya. Korban sampai babak belur. Karena itu, kami meminta pelaku penganiayaan dipecat dari kesatuannya,” tegasnya.
Massa menilai tindakan oknum Brimob tersebut tidak mencerminkan sikap seorang abdi negara yang digaji dari uang rakyat. Mereka menyebut perbuatan itu sangat tidak manusiawi dan mencoreng nama institusi. (DIK)