DAERAH

18 Ketam Kenari Dilepas ke Alam Tanimbar

Ketam kenari dalam karung yang berhasil diamankan BKSDA Maluku dan pemangku kepentingan lainnya, di Pelabuhan Saumlaki, Tanimbar, Maluku. (foto: ANTARA/HO-BKSDA Maluku)

RakyatMaluku.co.id – SEBANYAK 18 ekor ketam kenari (Birgus latro) dilepaskan ke habitat aslinya di kawasan hutan pantai Sife, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Kegiatan ini menjadi bentuk sinergi lintas instansi dalam menjaga kelestarian satwa liar dan ekosistem pesisir di wilayah Maluku.

Polisi Kehutanan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku, Arga Christyan, mengatakan pelepasliaran dilakukan oleh Seksi Konservasi Wilayah III Saumlaki bersama Pangkalan TNI AL Saumlaki, KP3 Saumlaki, dan masyarakat Desa Olilit.

“Ini merupakan upaya menjaga kelestarian satwa dilindungi yang berperan penting dalam keseimbangan ekosistem pantai,” ujar Arga di Ambon, Jumat (10/10/2025).

Sebelum dilepaskan, kata Arga, tim BKSDA memastikan seluruh ketam kenari dalam kondisi sehat dan mampu beradaptasi di habitat alaminya. “Kami melakukan pemeriksaan terlebih dahulu agar satwa ini siap kembali ke alam,” jelasnya.

Selain untuk menjaga populasi ketam kenari, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat pesisir tentang pentingnya melindungi satwa liar yang terancam punah.

Menurut Arga, BKSDA Maluku terus menggandeng masyarakat lokal sebagai mitra konservasi agar pengawasan dan pelestarian satwa dapat berjalan berkelanjutan. Ia menilai kolaborasi bersama TNI AL dan pemerintah desa merupakan langkah strategis memperkuat perlindungan kawasan pesisir dari ancaman perburuan dan perdagangan ilegal.

Pelepasliaran tersebut turut melibatkan partisipasi aktif masyarakat sekitar sebagai bagian dari upaya bersama menjaga kelestarian alam. “Alam yang lestari adalah warisan untuk generasi berikutnya,” pungkas Arga. (MON)

Exit mobile version