RakyatMaluku.co.id – KASUS keracunan akibat konsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Maluku. Kali ini, ratusan siswa di SD Inpres Talaga Ratu dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah menyantap MBG pada Senin, 20 Oktober 2025.
Peristiwa bermula sekitar pukul 13.30 WIT, seusai jam makan siang. Para siswa diketahui mulai merasakan mual, muntah, diare, dan pusing setelah mengonsumsi makanan yang disediakan oleh mitra dapur bergizi.
Kapolres SBB AKBP Andi Zulkifli menjelaskan, kasus pertama diketahui ketika salah satu siswi MIN 2 Kairatu berinisial AN (6), mengalami gejala mual, muntah, disertai diare dan pusing setelah pulang sekolah. “Korban dibawa oleh ibunya ke Puskesmas Kairatu sekitar pukul 12.00 WIT untuk mendapatkan perawatan medis,” ujar Kapolres.
Tak lama berselang, seorang siswa SD Inpres Talaga Ratu bernama RI (6) juga mengalami gejala serupa dan segera dilarikan ke Puskesmas. Setelah dua kasus awal tersebut, sejumlah orangtua lainnya melaporkan anak-anak mereka mengalami keluhan yang sama.
“Hingga pukul 14.00 WIT, tercatat sebanyak 52 siswa dari kedua sekolah telah menjalani pemeriksaan dan perawatan di Puskesmas Kairatu,” kata AKBP Andi.
Mantan Kasubdit IV Tipiter Ditreskrimsus Polda Maluku itu menegaskan, pihaknya telah menurunkan personel untuk melakukan pemeriksaan di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak kesehatan. “Langkah investigasi akan dilakukan secara profesional untuk memastikan penyebab pasti kejadian ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten SBB, Suha Umayyah, membenarkan insiden tersebut. Ia mengaku telah menginstruksikan para guru untuk mendatangi rumah siswa dan memastikan seluruh anak yang sempat mengonsumsi MBG mendapatkan pemeriksaan medis.
“Saya sudah perintahkan guru-guru agar mengarahkan orangtua membawa anak mereka ke Puskesmas, baik yang menunjukkan gejala maupun tidak,” jelasnya.
Suha menambahkan, jumlah pasti siswa yang terpapar masih dalam proses pendataan karena tenaga medis masih fokus pada penanganan korban. “Data sementara lebih dari 100 siswa, tetapi angka pastinya belum bisa dipastikan karena masih dalam tahap verifikasi,” tandasnya.
Kasus ini menambah daftar panjang insiden keracunan MBG di Maluku. Sebelumnya, kejadian serupa dialami 17 siswa SDN 19 Kota Tual pada 18 September, 16 siswa SDN 35 Passo Ambon pada 19 September, dan sejumlah siswa SMP Negeri Tepa di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) pada 11 September 2025. (AAN)