NASIONAL

Mahasiswa Universitas Udayana Diduga Loncat dari Lantai 2, Publik Desak Kampus Ungkap Kebenaran

×

Mahasiswa Universitas Udayana Diduga Loncat dari Lantai 2, Publik Desak Kampus Ungkap Kebenaran

Sebarkan artikel ini

Kabar duka menyelimuti Universitas Udayana setelah seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) bernama Timothy Anugerah Saputra ditemukan tewas usai terjatuh dari lantai dua gedung kampus di Jalan Sudirman, Denpasar. Peristiwa tragis ini mengundang keprihatinan dari kalangan mahasiswa dan masyarakat. Hingga kini, pihak universitas belum menyampaikan keterangan resmi terkait penyebab kejadian, apakah merupakan kecelakaan atau dugaan bunuh diri.

Timothy tercatat sebagai mahasiswa jurusan Sosiologi semester 7 yang dikenal aktif dalam kegiatan akademik dan sosial di kampus. Namun, sejumlah informasi yang beredar menyebutkan bahwa ia sempat menjadi korban bullying di lingkungan kampus maupun media sosial. Beberapa tangkapan layar percakapan yang menyinggung nama korban dengan kata-kata merendahkan turut beredar luas dan memicu reaksi keras dari publik.

Kasus ini mendorong banyak pihak untuk menuntut investigasi terbuka dari pihak kampus. Himpunan Mahasiswa Sosiologi bersama organisasi kemahasiswaan lainnya mendesak Universitas Udayana segera membentuk tim independen guna mengungkap fakta sebenarnya. Sejumlah akun media sosial juga mengunggah permintaan maaf atas dugaan komentar merendahkan yang ditujukan kepada korban, namun publik menilai langkah tersebut terlambat dan belum menyentuh akar persoalan.

Peristiwa ini menegaskan pentingnya peran kampus dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif. Universitas diharapkan aktif menyediakan layanan konseling kesehatan mental, menggelar edukasi pencegahan bullying, serta membuka mekanisme pengaduan anonim bagi mahasiswa. Selain itu, kampus perlu melakukan evaluasi budaya internal agar tidak ada ruang bagi kekerasan verbal maupun tekanan psikologis di antara sivitas akademika.

Tragedi ini juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mental mahasiswa di tengah tekanan akademik dan sosial. Gerakan seperti Into The Light Indonesia yang digagas Benny Prawira Siauw terus berupaya meningkatkan kesadaran publik tentang pencegahan bunuh diri. Media pun diimbau untuk memberitakan peristiwa seperti ini secara hati-hati tanpa menyoroti metode atau motif spekulatif, agar tidak menimbulkan efek peniruan di kalangan pembaca. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *