RakyatMaluku.co.id – Kementerian Agama Kabupaten Buru menunjukkan keseriusannya memperluas layanan pembinaan keagamaan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk warga binaan pemasyarakatan di Lapas Kelas III Namlea, Kecamatan Lilialy, Sabtu (4/10/2025).
Setelah penandatanganan nota kesepahaman bersama pihak lapas, program itu kini berjalan nyata melalui kehadiran para penyuluh agama lintas iman yang rutin memberikan bimbingan kerohanian setiap pekan. Kepala Kantor Kemenag Buru, H. La Fata, menegaskan pembinaan ini adalah bentuk komitmen menghadirkan layanan inklusif. “Semua warga binaan, tanpa terkecuali, berhak memperoleh pendampingan spiritual sesuai agamanya masing-masing,” ujarnya.
Setiap Jumat, penyuluh Agama Islam membina warga binaan di Masjid Sulthan Al-Akhyar dengan materi ibadah praktis, bacaan Al-Qur’an, hingga motivasi perbaikan diri. Sementara itu, warga binaan Kristen mengikuti bimbingan pada Kamis di Gereja Getsemani melalui pendalaman Alkitab, doa bersama, dan konseling iman. Pada waktu yang sama, warga binaan Hindu memperoleh pembinaan di ruang rapat lapas dengan materi nilai dharma, etika, dan refleksi diri.
Kepala Lapas Kelas III Namlea, Muhammad M. Marasabessy, mengapresiasi sinergi tersebut. Menurut dia, bimbingan lintas agama ini membantu penguatan mental sekaligus mempercepat proses reintegrasi sosial warga binaan. “Mereka tidak hanya dibina secara hukum, tetapi juga dibekali pegangan moral dan spiritual,” katanya. (Cik)