OLAHRAGA

Djed Spence, Pemain Muslim Pertama yang Dipanggil Timnas Inggris: “Saya Banyak Berdoa”

BEK Sayap Tottenham Hotspur Djed Spence menjadi pemain muslim pertama yang mengukir sejarah mendapat panggilan timnas Inggris di jeda internasional pada September.

Spence merasa terhormat setelah mendapat kesempatan untuk membela The Three Lions asuhan Thomas Tuchel untuk pertama kali. Sekaligus menjadi salah satu wajah baru dari dua pilar debutan yang masuk skuad Inggris.

Di kualifikasi Piala Dunia zona Eropa ini timnas Inggris akan menghadapi Andorra pada Sabtu (6/9) dan bertandang ke markas Serbia, Rabu (10/9) dini hari WIB. Dua laga tersebut menjadi peluang Spence untuk mencicipi caps pertamanya bersama tim nasional.

Mengutip dari ESPN, pesepak bola 25 tahun ini mengungkapkan perasaan, terkejut mendapat panggilan dari Tuchel. Dia mengaku takjub mengetahui fakta bahwa menjadi musim pertama yang berseragam The Three Lions dalam sejarah sepak bola Inggris.

“Ini sebuah berkah yang luar biasa. Saya memang pernah melihat hal seperti itu. Saya benar-benar terkejut untuk pertama kalinya (mendapat panggilan timnas Inggris). Sungguh luar biasa. Saya benar-benar tak bisa berkata-kata,” ucap Spence. saat dilansir dari jawapos.com

“Saya (saat ini) tidak terlalu merasakan tekanan untuk hal-hal tertentu. Saya hanya ingin bermain sepak bola dengan senyum di wajah saya, bahagia, dan sisanya akan berjalan dengan sendirinya,” sambung dia.

Keyakinan Spence memainkan peran besar dalam identitasnya permainannya di lapangan merupakan sesuatu yang sering ia akui di media sosial membuatnya sangat percaya diri.

“Yang terpenting, Tuhan Maha Besar. Saya banyak berdoa. Saya bersyukur kepada Tuhan. Di saat-saat tersulit dalam hidup, saat-saat tergelap, saya selalu percaya bahwa Tuhan selalu berada di sisiku,” lanjut Spence.

“Ketika aku meraih kemenangan, ketika aku berada di saat yang baik, aku juga memuji Tuhan karena Dia selalu di sisiku. Yang terpenting bagiku adalah (menjaga) imanku,” tutur dia.

Dengan kepercayaan dan iman yang kuat membuat Spence mampu mengatasi rintangan terbesar dalam karirnya, ketika manajer Tottenham Antonio Conte menolaknya merapat ke London utara setelah promosi bersama Nottingham Forest pada 2022.

Spurs merekrutnya di musim panas yang sama dari Middlesbrough sebagai klub induknya, dengan kesepakatan mencapai GBP 20 juta. Tapi pelatih asal Italia itu secara terbuka menolaknya sebagai pemain baru yang direkrut klub.

“Saya bermain sangat baik, (ketika) promosi bersama Nottingham Forest. Saya sangat bersemangat karena akan bergabung dengan Tottenham. Jadi, mendengar (Conte) menolak saya, itu sedikit menghancurkan kepercayaan diri,” ucap Spence.

“Tapi, Anda tahu, saya seorang pejuang, jadi apa pun yang saya lakukan, saya akan berusaha melakukan yang terbaik semampu saya,” imbuh dia.

Spence akhirnya dipinjamkan ke beberapa klub kuda hitam, dari Rennes di Liga Prancis, Leeds United saat masih di kasta kedua Liga Inggris, hingga merapak ke Serie A bersama Genoa. Dia selalu mengingat perkataannya ketika Anda percaya pada diri sendiri dan Tuhan, semuanya akan berjalan lancar.

“Tanpa mentalitas (yang kuat), Anda tidak akan mencapai puncak. Saya yakin, saya memiliki mentalitas yang kuat, terutama untuk berjuang melewati tantangan dan rintangan besar,” tandas Spence.

“Kalau aku bisa, kamu juga pasti bisa. Bukan cuma anak-anak muslim, anak-anak dari agama apa pun. Fokuskan pikiranmu pada sesuatu, dan kamu pasti bisa, Bung,” ujar pesepak bola kelahiran London ini. (*)

Exit mobile version