RakyatMaluku.co.id – Warga di sejumlah wilayah Kota Ambon panik dan berhamburan keluar dari rumah maupun gedung-gedung tinggi setelah merasakan getaran gempa bumi bermagnitudo 4,8 yang terjadi pada Sabtu sore (20/9/2025) pukul 15.54 WIT.
Seperti pantauan media ini di lokasi depan Swiss-Belhotel Ambon. Nampak puluhan tamu hotel tersebut ramai-ramai keluar gedung dan berkumpul di halaman depan hotel. Banyak dari mereka juga mencari posisi aman di atas trotoar.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) PGR IX dalam unggahan di akun resmi Facebook Info BMKG Maluku melaporkan, pusat gempa berada pada koordinat 03,73 Lintang Selatan dan 127,85 Bujur Timur, tepatnya 37 kilometer Barat Ambon atau 43 kilometer selatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
BMKG menyebut gempa memiliki kedalaman 10 kilometer dan dirasakan di wilayah Kota Ambon dengan intensitas III-IV MMI atau getaran terasa nyata dalam rumah, beberapa orang berlari keluar. Meski demikian, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Kepala Stasiun Geofisika Ambon,
Djati Cipto Kuncoro, mengatakan, jenis dan mekanisme gempabumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.
“Getaran dirasakan nyata dalam rumah, getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun,” ujarnya, ketika dikonfirmasi media ini.
Ia meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Masyarakat diimbau terus mengikuti informasi resmi dari BMKG terkait perkembangan aktivitas seismik di Maluku.
“Hindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pesan Kuncoro.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan akibat gempa Ambon. Situasi di Kota Ambon juga terpantau aman dan kondusif. Aktivitas warga berangsur kembali normal meski sebagian masih waspada terhadap potensi guncangan susulan.
(RIO-MON)
