RakyatMaluku.co.id – PEMERINTAH Kota (Pemkot) Ambon menyediakan layanan internet nirkabel (Wi-Fi) gratis di 40 titik strategis sebagai bagian dari upaya mewujudkan Ambon sebagai kota cerdas (smart city).
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian (Kominfo) Kota Ambon, Ronald Lekransy, mengatakan, titik Wi-Fi gratis tersebut tersebar di berbagai lokasi publik, seperti Lapangan Merdeka, Universitas Pattimura (Unpatti), kawasan Pantai Wainitu, hingga sejumlah pusat perbelanjaan.
“Tujuannya agar semua masyarakat bisa menikmati akses internet, terutama untuk mendukung kegiatan ekonomi, sosial, dan pendidikan,” ujar Lekransy di Ambon, Minggu, 5 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, penyediaan Wi-Fi publik ini merupakan langkah nyata Pemkot Ambon dalam mempercepat transformasi digital di berbagai sektor pelayanan. Pemerintah daerah juga berkomitmen menambah titik Wi-Fi publik setiap tahun agar cakupan layanan semakin meluas.
Selain Wi-Fi gratis, Pemkot Ambon turut memperkuat infrastruktur digital dengan membangun Base Transceiver Station (BTS) dan memperluas jaringan 4G untuk memenuhi kebutuhan komunikasi masyarakat.
Langkah tersebut dinilai mampu menjawab keterbatasan akses internet di sejumlah wilayah dan meningkatkan kualitas layanan publik berbasis digital, seperti pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), hingga layanan kepegawaian.
“Komitmen pemerintah jelas, semua pihak, masyarakat, dunia usaha, hingga media, harus merasakan manfaat dari pembangunan Ambon sebagai kota cerdas. Dampak akhirnya adalah kesejahteraan bersama,” terangnya.
Ke depan, Pemkot Ambon menargetkan layanan internet publik gratis dapat menjangkau hingga ke tingkat desa dan kelurahan, sehingga masyarakat di semua lapisan bisa mengakses internet tanpa terkendala biaya.
“Langkah ini juga diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi digital lokal, mulai dari UMKM, pendidikan daring, hingga layanan pemerintahan yang cepat dan transparan. Dengan begitu, Ambon semakin siap bersaing sebagai kota modern berbasis teknologi,” pungkas Lekransy. (MON)