OPINI

Kepemimpinan Keperawatan Efektif di Era Ketidakpastian

×

Kepemimpinan Keperawatan Efektif di Era Ketidakpastian

Sebarkan artikel ini
Inyalebe Talaohu

Oleh: Inyalebe Talaohu
Mahasiswa pascasarjana, Magister Ilmu Keperawatan, Peminatan Kepemimpinan
dan manajemen Keperawatan Universitas Indonesia.

 

DUNIA kesehatan dalam satu dekade terakhir berada di tengah arus ketidakpastian global. Pandemi COVID-19 menjadi titik balik yang mengguncang sistem kesehatan di seluruh dunia. Pandemi tersebut tidak hanya menimbulkan krisis kesehatan, tetapi juga mempercepat perubahan besar dalam bidang teknologi, manajemen, dan pola kerja tenaga kesehatan.

Disisi lain Perkembangan globalisasi dan kemajuan teknologi digital menjadikan sistem kesehatan semakin kompleks dan saling terhubung. Hal ini membawa pengaruh, seperti resiko keselamatan pasien, akibat kesalapahaman penggunaan alat, pelanggaran privasi data, kurangnya interaksi tatap muka dan menurunnya kemampuan berpikir kritis dari tim Kesehatatan dan keperawatan.

Pengaruh baik terutama dalam kemudahan akses informasi dan pelayanan Kesehatan khususnya keperawatan. Namun, di sisi lain, perubahan ini juga menimbulkan tantangan baru yang menuntut tenaga kesehatan untuk mampu beradaptasi dengan cepat terhadap dinamika yang terjadi.

Peran tenaga kesehatan, terutama perawat, menjadi sangat penting dalam memberikan pelayanan yang komprehensif dan holistic kepada masyarakat. Perawat memegang posisi di garis depan dalam menjaga mutu dan keselamatan pasien. Oleh karena itu, kemampuan kepemimpinan keperawatan menjadi kunci utama dalam menghadapi perubahan dan ketidakpastian di lingkungan rumah sakit maupun system pelayanan kesehatan lainnya secara umum.

Sumber daya manusia (SDM) keperawatan perlu memiliki kemampuan kepemimpinan yang adaptif, inovatif, dan tangguh. Pemimpin keperawatan harus mampu menumbuhkan semangat kerja tim, menciptakan komunikasi yang efektif, serta memastikan mutu pelayanan tetap terjaga meskipun dalam situasi penuh tekanan. Selain itu, penerapan teknologi digital di era pasca-pandemi juga menuntut pemimpin keperawatan untuk memahami sistem informasi kesehatan dan teknologi elektronik secara lebih mendalam. Penguasaan teknologi tidak hanya membantu efisiensi kerja, tetapi juga menjadi bagian penting dalam sistem Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan hingga evaluasi keputusan klinis yang berbasis data. Dengan demikian, dalam menghadapi era ketidakpastian, kepemimpinan keperawatan yang efektif tidak hanya bergantung pada kemampuan teknis, tetapi juga pada kemampuan berpikir strategis, beradaptasi terhadap perubahan, serta menggerakkan tim untuk mencapai tujuan pelayanan yang bermutu dan berorientasi pada keselamatan pasien.

Kompleksitas penyakit dan berbagai situasi dimana perawatan Kesehatan diberikan, kebutuhan terhadap kepemimpinan dan manajemen yang efektif dalam keperawatan berada dalam hirarki organisasi untuk memimpin dan mengatur unitnya. Seluruh perawat professional harus menyadari kemampuan kepemimpinan dan ketrampilan manajemennya. Hal ini dilakukan dalam memfasilitasi kemajuan Klien melalui jalur kritis dalam upaya efektifitas biaya ataupun melayani dengan memberukan tekanan untuk meningkatkan kualitas perawatan.

Ketrampilan memimpin dan mengatur merupakan syarat penting dalam melakukan praktik keperawatan profesional Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan seni mempengaruhi seseorang untuk melakukan pekerjaan keperawatan yang berprinsip pada nilai, visi misi dan standar keperawatan. Dalam Situasi era ketidakpastian membuat kita harus bekerja lebih keras untuk menangani dan menavigasi perubahan.

Karakter menciptakan Perubahan: kontribusi dan hasil Teori Karakteristik yang dikembangkan dari Douglas McGregor pada pertengahan tahun 1960-an bahwa karakter pemimpin terdiri dari dua pandangan yang berbeda yaitu orang pada dasarnya tidak suka bekerja sehingga sedapat mungkin dapat menghindari pekerjaan dan dalam melakukan pekerjaan harus memiliki control diri, tanggung jawab dalam beraktvitas sehingga pencapaian tujuan dapat tercapai.

McGregor menunjukkan bahwa keyakinan seperti ini tidak boleh dipandang sebagai sesuatu yang bertolak belakang atau sesuatu yang baik adan buruk. Tetapi perlu dilakukan penekanan pada kebutuhan untuk menyususun situasi kerja yang baik untuk mencapai baik tujuan pribadi maupun tujuan organisasi dan kolaborasi antara pemimpin dan tenaga perawat lainnya dalam mengintegrasikan tujuan yang hasilnya akan m3ningkatkan produktivitas dan memberikan kepuasan kerja.

Oleh karena itu di dalam Pusat ketidakpastian, teori ini sangat relevan. Ketika situasi sulit menuntut strategi keputusan yang cepat, efektif dan efesien, karakter pemimpin memegang peranan penting yang mengandalkan, memberi motivasi sehingga tercapai tujuan Bersama dan memiliki kapasitas untuk menjadi agen perubaha.

Gaya kepemimpinan menjadi senjata keberhasilan Gaya kepemimpinan Keperawatan merupakan factor penting yang mengacu pada pendekatan dan cara yang digunakan oleh seorang pememimpin keperawatan untuk mempengaruhi orang lain dimulai menggembangkan kepekaan.

Dalam era ketidakpastian Gaya Autokratik, Demokrasi dan Laissez-Faire memegang peranan penting dalam menentukan keefektifan, dimana Autogratif berfokus mempertahankan autoritas dan tanggung jawab serta perhatian utamanya pada pencapaian tugas dan tujuan, Demokrasi memprioritaskan pendekatan yang berpusat pada pengontrolan dan partisipasi secara individu dalam proses pembuatan dan pengambilan keputusan, Laissez- Faire mengacu pada kebebasan untuk melakukan segala sesuatu dan keputusannya diberikan kepada kelompok provisional yang memiliki motivasi tinngi.

Teori kepemimpinan situasional menganalisis gaya kepemimpinan keperawatan bahwa seorang pemimpin harus sesuai dengan tingkat kematangan dari staff perawat atau kelompok yang sedang ditangani.

Menurut Harsey dan Blanchard tahun 1988, menyampaikan pendekatan tujuannya agar pemimpin memfasilitasi perkembangan dan pertumbuhan staf maka, Seorang kepemimpinan harus mampu beradaptasi untuk menjawab situasi tertentu dan memenuhi kebutuhan staf dengan melakukan directing, coaching, supporting dan delegating maka semakain efektif untuk mencapai tujuan.

PENUTUP
Kepemimpinan keperawatan dalam pusat ketidakpastian tidak hanya terletak pada posisi terpenting dalam suatu jabatan, namun bagaiman bisa bekerja sama dan mempengaruhi orang lainsecara priduktif dan dalam suasa yang menyenangkan untuk mencapai tujuan Bersama secara efektif dan efisien. Pemimpin keperawatan merupakan Kompas moral dan emosional bagi tim-tim keperawatan yang berdasar pada nilai, prinsip, kode etik serta visi dan misi.

Era dalam Dunia akan selalu berubah dan tentu menghasilkan dampak, kepemimpinan keperawatan yang efektif memegang peranan penting dalam mengembalikan nilai kemanusiaan.

“ Efektif seorang pemimpin terletak pada aksi dan efesiensi seorang pemimpin terletak pada hasil”. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *