RAKYATMALUKU.CO.ID — Ambon – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB) Kota Ambon menilai kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Ambon, Bodewin M. Wattimena – Ely Toisutta, visioner dan berkelanjutan.

Di mana, setelah mengikuti retret kepala daerah di Magelang, Bodewin dan Ely akan kembali dengan sejumlah warisan berharga yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat Kota Ambon.

“Retret ini tidak hanya menjadi momen refleksi, tetapi juga menjadi landasan untuk menyusun strategi pembangunan yang lebih matang, visioner, dan berkelanjutan,” kata Ketua DPD PEKAT IB Kota Ambon, Fadry Nurlette, kepada media ini, Sabtu, 1 Maret 2025.

Menurut Fadry, retret ini menjadi wadah bagi Bodewin dan Ely untuk mengasah kepemimpinan yang lebih visioner. Dengan fokus pada pembangunan jangka panjang, mereka berkomitmen untuk mengelola sumber daya kota secara berkelanjutan, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun lingkungan.

“Masyarakat Ambon diharapkan dapat merasakan kepemimpinan yang lebih terencana, di mana setiap kebijakan yang diambil tidak hanya memberikan manfaat saat ini, tetapi juga untuk generasi mendatang,” ujarnya.

Ia menjelaskan, salah satu fokus utama retret ini adalah mensinkronisasi 17 program kerja yang dijanjikan selama kampanye. Melalui retret, Bodewin dan Ely dapat menganalisis setiap program secara mendalam, menilai prioritas, dan menyusun rencana implementasi yang realistis.

“Proses ini memastikan bahwa program-program tersebut tidak hanya menjadi janji kampanye, tetapi dapat diwujudkan dalam tindakan nyata yang terarah dan berfokus pada tujuan jangka panjang,” jelas Fadry.

Dikatakan Fadry, retret juga menjadi momen untuk memperkuat komitmen terhadap program-program yang telah dijanjikan. Dengan memahami keterbatasan sumber daya dan tantangan di lapangan, kepemimpinan Kota Ambon dapat menyusun prioritas dengan lebih sistematis.

“Misalnya, menentukan program mana yang bisa dilaksanakan bertahap, mana yang memerlukan pembiayaan besar, dan mana yang bisa dimulai dengan langkah-langkah kecil namun efektif,” terangnya.

Selain itu, retret ini juga menjadi ajang untuk memperkuat kerjasama dan koordinasi antar instansi. Banyak dari 17 program kampanye melibatkan berbagai pihak, baik di tingkat kota, provinsi, maupun pusat.

“Dengan memetakan peran masing-masing instansi, potensi tumpang tindih kebijakan atau proyek yang tidak efisien dapat diminimalisir. Hal ini memastikan setiap langkah yang diambil tepat sasaran dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat,” pungkasnya. (RIO)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *