RKAYATMALUKU.CO.ID — Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku memastikan bakal tetap membangun 13 jembatan di ruas jalan Bula-Masiwang-Airnanang, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) tahun 2025 ini.

Kepala BPJN Maluku, Moch. Iqbal Tamher, mengatakan, kepastian ini lantaran sumber anggarannya berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang tidak tergantung oleh efisiensi anggaran.

“Jadi, yang 13 jembatan di SBT tetap kita programkan, saat ini masih sedang tahap design dan persiapan sambil menunggu buka blokir anggaran. Kebetulan sumber anggarannya dari SBSN, tidak terganggu oleh efisiensi,” kata Tamher, kepada wartawan di kantornya, Kamis, 6 Februari 2025.

Selain dari 13 jembatan itu, lanjut Tamher, pihaknya fokus melakukan pemeliharaan aset jalan dan jembatan. Hal ini disebabkan adanya efisiensi anggaran belanja infrastruktur yang bersumber dari rupiah murni dari semula Rp602 miliar menjadi Rp187 miliar.

“Dari anggaran Rp187 miliar, kita ingin kerja yang mana duluan. Maka itu kita harus jaga aset yang sudah ada dulu, terlepas dari bangun baru,” tuturnya.

Menurut Tamher, pemeliharaan aset yang diprioritaskan di Maluku di antaranya jalan sepanjang 1.850,22 km.

“Kita jaga dulu, kita pelihara, kalau ada potensi lubang, kita tutup. Karena kalau tidak ditutup, maka makin lama kerusakannya akan semakin membesar di luar dari potensi bencana, yang mengakibatkan saluran tersumbat dan akhirnya air mengalir ke badan jalan,” tuturnya.

“Jadi, dengan berat hati penanganan tanah longsor dan lainnya kita tunda dulu, ini kondisi dengan uang yang ada. Tapi ke depan semester II kita lihat seperti apa nanti. Tapi sementara ini kita pelihara dulu jalan dan jembatan yang ada,” sambung Tamher.

Tamher juga memastikan, Jembatan Kawanua di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) sepanjang 700 meter yang merupakan jembatan terpanjang di Pulau Seram yang menghubungkan Kabupaten Malteng, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), tetap berfungsi dengan baik.

“Jembatan Kawanua sementara ditahan lantaran sumber anggaran berasal dari rupiah murni yang diefisiensi. Tapi kita pastikan akses yang melintas di Jembatan Kawanua tetap berfungsi. Kita harus tetap jaga, harus tetap berfungsi. Sehingga masyarakat dari Masohi (Maluku Tengah) ke Werinama (SBT) tidak terganggu, fungsinya kita jaga,” janjinya. (RIO)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *