RakyatMaluku.co.id – AMBON, Di tengah dinamika sosial dan keberagaman masyarakat Maluku, peran tokoh agama dan aparat kepolisian menjadi kunci utama menjaga ketenangan dan kerukunan. Kesadaran inilah yang mendorong Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Maluku melakukan pertemuan silaturahmi dengan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku, Irjen Pol Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si., di Markas Polda Maluku, Selasa (7/10/25).
Pertemuan yang berlangsung penuh keakraban ini menandai komitmen bersama untuk memperkuat sinergi antara lembaga keagamaan dan kepolisian dalam membangun kehidupan masyarakat yang damai, toleran, dan berkeadilan.
Ketua PWNU Maluku, Dr. H. Yamin, S.Ag., M.Pd.I, menegaskan bahwa PWNU siap menjadi mitra strategis bagi kepolisian dalam menciptakan stabilitas sosial di daerah. Menurutnya, peran tokoh agama tidak hanya sebatas memberi ceramah, tetapi juga membangun kesadaran moral dan sosial masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah.
“Kami terus berupaya menanamkan nilai persaudaraan dan toleransi di tengah masyarakat. Agama harus menjadi sumber kedamaian, bukan pemisah,” ujarnya menegaskan.
Yamin menilai, peristiwa sosial yang kerap muncul di tengah masyarakat membutuhkan kehadiran tokoh-tokoh yang mampu menjadi penengah dan penyembuh luka sosial. Karena itu, PWNU berkomitmen menjalin komunikasi erat dengan kepolisian agar setiap persoalan dapat diselesaikan melalui dialog dan pendekatan yang humanis.
Sementara itu, Kapolda Maluku Irjen Pol Prof. Dr. Dadang Hartanto memberikan apresiasi atas langkah PWNU yang aktif memperkuat pesan damai di tengah umat. Ia menyebut, kerja sama dengan tokoh agama menjadi bagian penting dari strategi kepolisian dalam menjaga ketertiban tanpa mengedepankan kekerasan.
“PWNU memiliki pengaruh besar dalam membentuk cara berpikir masyarakat. Jika nilai-nilai damai disuarakan dari mimbar, maka ketertiban akan tumbuh dari hati masyarakat sendiri,” tutur Kapolda.
Ia menjelaskan, Polda Maluku terus mengedepankan pendekatan Soft Approach, yakni pola pengamanan yang menekankan pada dialog, edukasi, dan pelayanan sosial. Menurutnya, keamanan yang sejati hanya bisa terwujud jika aparat dan masyarakat saling memahami serta bekerja bersama.
Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat jembatan komunikasi antara aparat penegak hukum dan lembaga keagamaan. Keduanya sepakat, menjaga Maluku tetap aman dan harmonis bukan hanya tugas polisi, tetapi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
Dengan semangat kebersamaan, PWNU dan Polda Maluku bertekad terus merawat kedamaian di Tanah Seribu Pulau — memastikan Maluku tetap menjadi rumah bagi toleransi dan persaudaraan sejati. (Cik)