DAERAH

Kelilauw Janji Perjuangkan Jalan Lingkar Ambalau di APBD 2026

×

Kelilauw Janji Perjuangkan Jalan Lingkar Ambalau di APBD 2026

Sebarkan artikel ini
Abdullah Kelilauw

RakyatMaluku.co.id – ANGGOTA Komisi III DPRD Maluku, Abdullah Kelilauw, memastikan pembangunan Jalan Lingkar Ambalau akan diperjuangkan dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Maluku tahun 2026. Politisi yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Maluku ini menegaskan, aspirasi masyarakat terkait infrastruktur strategis di wilayah kepulauan tidak boleh lagi ditunda.

Menurut Kelilauw, usulan masyarakat soal pembangunan jalan di Pulau Ambalau sebenarnya sudah berulang kali disuarakan. Namun, karena proses penyusunan APBD 2025 telah rampung sebelum dirinya masuk dalam pembahasan, maka realisasi baru bisa diupayakan dalam tahun anggaran berikut. “Insyaallah, saat pembahasan APBD 2026 nanti, saya pastikan akan menyuarakan kembali kebutuhan ini,” ujarnya, Senin (22/9/2025).

Ia menekankan, akses jalan sangat penting bagi masyarakat di Ambalau yang terdiri atas tujuh desa dalam satu kecamatan. Selama ini, hasil pertanian dan perikanan sulit dipasarkan karena terbatasnya sarana transportasi darat. “Kalau tidak ada jalan, bagaimana masyarakat bisa mengangkut hasil bumi mereka? Selama ini harus lewat laut, sementara potensi yang dimiliki sangat besar,” katanya.

Kelilauw juga menyinggung soal status jalan yang masih berlevel kabupaten. Menurutnya, meski demikian, pemerintah daerah tetap dapat memanfaatkan sumber anggaran lain, baik dari pusat maupun melalui Inpres Jalan Daerah. “Kita tidak bisa hanya mengandalkan balai jalan atau provinsi. Kabupaten pun sebenarnya bisa mengakses dana pusat. Ke depan, status jalan ini sebaiknya didorong agar bisa menjadi jalan provinsi, bahkan nasional,” ujarnya.

Ia mengingatkan, kebutuhan infrastruktur dasar di daerah kepulauan kerap diabaikan, padahal sudah menjadi janji sejak lama. Kelilauw mencontohkan, rencana pembangunan jalan di sejumlah wilayah di Maluku yang sudah lebih dari dua dekade tidak terealisasi. “Bayangkan, masyarakat sudah menunggu sejak tahun 2000, tapi jalan belum juga dibangun. Ini kerugian besar karena potensi ekonomi mereka tidak bisa berkembang,” katanya.

Kelilauw menegaskan, perjuangan membangun akses jalan di daerah terpencil adalah amanah politik dan moral yang harus ditunaikan. “Saya sudah buktikan ketika membuka jalan setapak sepanjang 19 kilometer di salah satu kecamatan, agar masyarakat bisa mengangkut hasil kebun dengan motor. Itu ikhtiar pribadi. Untuk Jalan Lingkar Ambalau, kita harus dorong bersama agar masuk dalam agenda pembangunan resmi,” pungkasnya. (Cik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *