RakyatMaluku.co.id – PERINGATAN Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Masjid Al Latif, Lorong Gondal-Wailahan, RT 01/RW 21, Air Kuning, Ambon, berlangsung penuh Khidmat, pada Sabtu malam, 20 September 2025. Suasana hangat tercipta saat Jamaah, Ustad, warga sekitar, dan tokoh masyarakat berkumpul untuk memperingati kelahiran Rasulullah SAW.
Acara ini diselenggarakan oleh Ibu-ibu Pengajian Majelis Taklim Al Latif. Mereka tidak hanya mempersiapkan jalannya peringatan, tetapi juga turut aktif memimpin sejumlah rangkaian kegiatan, mulai dari sambutan, pembacaan rawi, hingga doa bersama.
Peringatan diawali dengan sambutan dari Ketua Majelis Taklim, Ibu Ima Putun, dan dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustad Abdul Karim Rahayaan.
Dalam tausiyahnya, Ustad Rahayaan mengutip firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran Ayat 31.
“Di dalam Alquran Allah SWT Berfirman:
Qul Ing kuntum tuḫibbunallaha fattabi‘uni yuhbibkumullahu wa yaghfir lakum dzunubakum.
Yang artinya: Katakan Wahai Muhammad,
Ing kuntum tuḫibbunallaha Jika kamu mencintai Allah,
fattabi‘uni Maka ikutilah Nabi Muhammad
Kalau Kita Cinta Allah Maka kita harus mendekati Nabi Muhammad
Kalau Kita ikut Nabi Muhammad.
yuhbibkumullahu Maka Allah Akan mencintai kita,
wa yaghfir lakum dzunubakum dan Allah akan mengampuni segala dosa-dosa kita.“
Kata Rahayaan saat menyampaikan Tausiyahnya.
Ia kemudian menegaskan bahwa perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu bentuk dari fattabi‘uni — mengikuti Nabi Muhammad SAW.
“Acara maulid yang dilaksanakan pada malam hari ini adalah bagian dari fattabi‘uni, mengikuti Nabi kita Muhammad SAW. Acara maulid yang kita laksanakan pada malam ini adalah bagian dari pada rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW.”
Lebih lanjut, Ustaz Rahayaan mengajak hadirin untuk merenungkan bagaimana mencintai Rasulullah SAW dapat membawa keberkahan dalam kehidupan dan di akhirat kelak.
“Bagaimana kita bisa mencintai Nabi Muhammad SAW, sehingga nanti ketika kita mencintai beliau, beliau mencintai kita dan kita dianggap sebagai bagian dari pada umat Nabi kita Muhammad SAW. Kalau kita sudah menjadi bagian dari pada umat nabi, kemudian kita dicintai nabi, maka kita akan mendapatkan keberkahan beliau melalui syafaat beliau sehingga kita bisa masuk syurganya Allah SWT.”
Salah satu bentuk mencintai Rasulullah, lanjutnya, adalah dengan sering menyebut dan mengagungkan nama Nabi Muhammad SAW.
“Salah satu cara kita mencintai Nabi Muhammad SAW adalah dengan sering menyebut-nyebut namanya. Dalam hadis dikatakan, kalau kita mendengar nama nabi kemudian kita tidak membalasnya dengan membaca shalawat maka kita disebut orang bahil, orang yang kikir. Kalau disebut nama nabi, hati kita senang, hati kita menjadi bangga karena kita menjadi umatnya Nabi Muhammad SAW.”
Ustaz Rahayaan juga menekankan pentingnya pembacaan maulid sebagai bagian dari pengagungan terhadap Nabi Muhammad SAW.
“Maka pembacaan Rawi, pembacaan Maulid Diba, itu bagian dari pada kita menyebut, mengagungkan Nabi Muhammad SAW.” kata Rahayaan saat menyampaiakn tausiyahnya.
Setelah tausiyah, rangkaian acara dilanjutkan dengan pembacaan rawi dan maulid oleh ibu-ibu Majelis Taklim Al Latif. Lantunan syair-syair pujian kepada Nabi Muhammad menggema memenuhi ruang masjid, menambah suasana religius. Kemudian, jamaah bersama-sama membacakan barzanji sebelum ditutup dengan doa bersama.
Ketua Majelis Taklim, Ibu Ima Putun, menyampaikan bahwa tujuan dari acara maulid ini adalah untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, sekaligus mempererat tali silaturahmi antar sesama.
Ia juga berharap, ke depan acara seperti ini bisa menjadi lebih bagus dan tetap meriah. Untuk ibu-ibu pengajian, ia mengajak agar terus meningkatkan kekompakan dan tetap bersatu. Selain itu, ia memohon dukungan dari semua pihak agar bersama-sama membangun Pengajian Majelis Taklim Al-Latif ini agar semakin maju.
“Harapan ke depan agar acara seperti ini bisa menjadi lebih bagus lagi dan meriah. Ibu-ibu pengajian juga diharapkan tetap meningkatkan kekompakan dan persatuan. Mohon dukungan juga dari semua pihak untuk bersama-sama membangun pengajian Al-Latif agar lebih baik lagi,” kata Ima Putun saat diwawancarai media ini.
Acara kemudian di akhiri dengan sesi foto bersama oleh Ibu-ibu Majelis Taklim Al-Latif. (RM)