AMBON — Anggota DPR RI dapil Maluku dari PDI Perjuangan, Mercy Chriesty Barends, S.T, berharap para peserta dapat menghasilkan uang dari ketrampilan yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan yang digelar Kementrian Perindustrian RI bekerjasama dengan Komisi VII DPR RI dalam rangka Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Provinsi Maluku.
“Saya harap dengan seluruh skill ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama empat hari mengikuti pelatihan ini, para peserta dapat menghasilkan uang dari hasil kerja keras sendiri,” harap MCB, sapan akrab Mercy Barends, dalam sambutannya pada penutupan kegiatan pelatihan yang berlangsung di lantai II, Swiss-Belhotel Ambon, Sabtu, 14 September 2024.
Menurut Mercy, saat ini dunia sudah sangat maju dan modern, tidak ada lagi batasan ruang dan waktu. Di mana, seluruh perdagangan sudah menggunakan perdagangan berbasis platform tekhnologi digital.
“Jadi, kita bisa melakukan usaha kita lewat digital marketing, semua lewat pasar digital. Pasar digital ini tanpa batas, bisa dijual kepada siapa saja yang melihat konten jualan yang kita hasilkan sendiri,” tuturnya.
“Saya keluar negeri itu semua belanja lewat online, termasuk belanja untuk makan. Jadi, dunia sudah sangat maju sekali. Kalau kita tidak mempersiapkan diri menghadapi tantangan kemajuan peradaban ini, maka kita akan terus tertinggal,” sambung Mercy.
Dia menjelaskan, berdasarkan data dari Dinas UMKM Provinsi Maluku, sampai dengan pertengahan tahun 2024, terdapat 90.393 usaha mikro Wirausaha Baru IKM yang tersebar di 11 kabupaten/ kota.
Khusus dengan Kementrian Perindustrian, lanjut Mercy, yang sudah dilatih dan didik dengan keterampilan yang sangat spesifik dalam lima tahun (minus dua tahun akibat pandemi Covid-19), totalnya lebih dari 1.000 orang. Di mana, peserta yang setelah dilatih memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) jumlahnya sebanyak 840 peserta di Maluku.
“Artinya mereka siap berusaha. Karena diklat diberikan ilmu pengetahuan dengan skill bagaimana menjadi wirausaha yang baik, diberikan akses terhadap permodalan, diberikan NIB, semua diberikan,” jelasnya.
Di katakan Mercy, kegiatan pelatihan bimtek tahun 2024 ini digelar di Kota Ambon dan Kabupaten Kepulauan Aru, dengan total 225 peserta, terdiri dari Ambon 125 peserta dan Aru 100 peserta.
Untuk di Kota Ambon tahun 2024 ini, kata Mercy, ada lima kelompok yang dilatih. Kelompok kerajinan lidi kelapa, kelompok nyaman pelepah pisang, kelompok olahan pangan hasil kebun, olahan pangan hasil laut, dan kelompok bengkel mesin motor tempel.
“Saya dapat informasi bahwa katanya mesin sudah 10 tahun tidak jalan, semua kelompok bengkel mesin motor tempel bahu membahu kemarin membersihkan dan memperbaiki mesinnya dan di pasang lagi pada speedboatnya, dan akhirnya mesin itu jalan. Luar biasa sekali,” ungkapnya. (RIO)