EKONOMIGaya Hidup & KesehatanMaluku TengahNEWS UPDATEPENDIDIKANPOLITIK

Mercy Angkat Ekonomi Lokal Salahutu Lewat Pelatihan Tepung Sukun

×

Mercy Angkat Ekonomi Lokal Salahutu Lewat Pelatihan Tepung Sukun

Sebarkan artikel ini

RAKYATMALUKU.CO.ID — SALAHUTU —Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dapil Maluku, Mercy Chriesty Barends, mendorong penguatan ekonomi lokal masyarakat di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), melalui pelatihan pembuatan tepung sukun dan aneka olahannya, yang digelar di The Natsepa Hotel, Negeri Suli, Selasa, 29 Juli 2025.

Menurut Mercy, potensi pangan lokal seperti sukun sangat strategis untuk dikembangkan sebagai produk unggulan berbasis ekonomi kerakyatan yang ramah lingkungan dan mudah diolah dengan teknologi sederhana.

“Pelatihan ini sebagai bagian dari upaya mengangkat potensi pangan lokal agar memiliki nilai tambah dan dapat menopang sektor pariwisata di kawasan Salahutu,” kata Mercy, kepada wartawan, usia membuka secara resmi pelatihan tersebut.

Ia menjelaskan, kawasan Salahutu merupakan wilayah strategis yang memiliki banyak destinasi wisata, mulai dari Pantai Natsepa hingga Pantai Liang. Oleh karena itu, produk lokal seperti tepung sukun dinilai penting untuk dikembangkan sebagai bagian dari paket wisata terpadu yang menggabungkan produk unggulan dan kekayaan alam.

“Produk-produk lokal seperti tepung sukun, minyak cengkeh, kue dari pala, dan olahan kenari harus dikemas menarik dan dipasarkan dalam satu paket wisata. Ini adalah cara cerdas mengelola potensi ekonomi daerah,” jelas Mercy.

Selain itu, ia mendorong agar pemasaran produk dilakukan secara digital agar jangkauannya lebih luas dan mampu bersaing di pasar nasional maupun global. Menurutnya, transformasi ekonomi lokal harus berbasis pada riset, inovasi, dan teknologi tepat guna yang mudah diterapkan masyarakat.

“Kami ingin masyarakat tidak bergantung pada bantuan pemerintah. Dengan teknologi sederhana dan pelatihan yang tepat, masyarakat bisa mandiri dan keluar dari kemiskinan,” tegasnya.

Mercy juga mengusulkan penanaman pohon pala dan cengkeh sepanjang jalur wisata sebagai bagian dari edukasi rempah-rempah khas Maluku yang selama ini sulit ditemukan oleh wisatawan.

“Bagaimana kalau kita dorong sepanjang jalan ini sampai di ujung Liang ditanam pohon cengkeh dan pala. Agar siapapun yang datang dari luar bisa melihat langsung ciri khas kekayaan alam Maluku,” terangnya

Ia menegaskan bahwa penguatan ekonomi lokal butuh sinergi antara pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha, dan masyarakat.

“Kami di Komisi 10 terus berkomitmen mendorong pelatihan-pelatihan semacam ini agar hasil riset BRIN benar-benar terasa dampaknya bagi kesejahteraan keluarga di daerah,” pungkas Mercy.

Diketahui, pelatihan tersebut mengangkat tema “Peningkatan Kapasitas Pengguna Riset dan Inovasi untuk Masyarakat”, diikuti oleh 100 peserta Negeri Tulehu, Tengah-Tengah, Suli, Waai, Liang.

Kegiatan yang merupakan kolaborasi antara Komisi X DPR RI dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), ini juga sebelumnya telah melakukan pelatihan di Kota Ambon tentang pengolahan sampah plastik menjadi energi alternatif, dan juga pengolahan sukun. (RIO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *