RAKYATMALUKU.CO.ID — AMBON — Karier Moh. Iqbal Tamher, S.T., M.T., ibarat matahari yang terus menanjak dari ufuk timur, memancarkan sinarnya melintasi cakrawala republik.

Belum genap setahun menahkodai Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku, namanya kembali mengemuka, dipercaya menempati posisi strategis sebagai Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah (Jateng) – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Langkah ini bukan sekadar rotasi birokrasi. Ini adalah pengakuan. Ini adalah prestasi. Tamher dilantik langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, dalam seremoni pelantikan pejabat pimpinan tinggi dan administrator di lingkungan Kementerian PUPR, Jumat, 18 Juli 2025, di Auditorium Pattimura, Jakarta Selatan.

Bagi putra Maluku ini, promosi tersebut bukan hanya loncatan jabatan. Ia adalah bukti bahwa darah timur pun bisa mengalir deras di nadi pembangunan nasional. Sebuah pengukuhan terhadap kompetensi, integritas, dan ketegasan yang ia buktikan selama bertugas di bumi raja-raja.

Kepemimpinan Tamher di Maluku, meski singkat, ditandai dengan gebrakan penuh daya dobrak. Ia bukan tipe pemimpin yang mencari aman dalam birokrasi. Gayanya lugas, bahkan keras, memantik kontroversi bagi sebagian kalangan. Namun justru itulah yang menjadi senjata, menembus labirin prosedur, mengurai benang kusut pembangunan, dan meletakkan hasil nyata sebagai tolok ukur.

Salah satu torehan emasnya adalah keberhasilannya mendorong Pemerintah Pusat mengucurkan anggaran untuk pembangunan Jalan Kota Baru – Air Nanang di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT). Jalan ini bukan sekadar aspal dan batu, tapi harapan bagi warga Kecamatan Kilmury yang selama ini hidup dalam keterisolasian geografis.

Tak berhenti di situ, Tamher juga berperan vital dalam proses pengajuan dan pengamanan anggaran ratusan miliar rupiah melalui skema Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), demi membuka akses jalan dan membangun jembatan di wilayah-wilayah terpencil Maluku. Termasuk menggagas penggantian 17 jembatan di ruas Bula – Masiwang – Air Nanang, yang selama ini menjadi titik lemah konektivitas antarwilayah.

Tak hanya pembangunan fisik, Tamher juga menata dari dalam. Ia membenahi internal BPJN Maluku, membangun sistem kerja yang lebih profesional dan selektif. Dalam urusan pengadaan proyek, ia dikenal tak segan mencoret nama dan perusahaan kontraktor bermasalah. Integritas adalah garis tak terlihat yang tak bisa dinegosiasikan.

“Pak Iqbal itu tipikal pemimpin yang tegas dan tidak pandang bulu. Siapa yang bekerja baik, diberi ruang. Siapa yang bermain-main, akan dicoret. Itu karakter pemimpin yang langka hari ini,” ujar Ketua DPD KNPI Maluku, Arman Kelean, kepada media ini, Sabtu, 19 Juli 2025.

Kini, tanggung jawab yang jauh lebih besar menanti. Jawa Tengah dan Yogyakarta bukan sekadar wilayah administratif, mereka adalah nadi utama konektivitas nasional. Di sana, Tamher akan memimpin di tengah padatnya ruas, tingginya tekanan, dan beragam kepentingan. Namun dengan modal rekam jejak dan ketangguhan karakter, publik meyakini, Tamher akan mampu menjawab tantangan itu.

Warga Maluku pun menyambut dengan bangga. Kepergiannya bukan kehilangan, tapi persembahan. Bahwa dari tanah timur, telah lahir satu lagi anak bangsa yang diakui karena karya, bukan karena suara

Selamat menjalankan amanah baru, Pak Iqbal Tamher. Terima kasih atas jejak pengabdian yang telah ditinggalkan di 11 kabupaten/kota di Maluku. Walau waktu bersama begitu singkat, namun karya yang ditorehkan telah menjadi bagian dari sejarah pembangunan di Indonesia bagian timur.

“Karier boleh berpindah, tetapi kenangan dan pengabdian tak akan pernah tercerabut dari tanah ini. Dan satu hal yang pasti bahwa jejak langkah Pak Tamher kini menjadi suluh bagi generasi muda Maluku, bahwa prestasi bukan hanya mimpi, tapi sesuatu yang bisa diraih, dengan kerja keras, dedikasi, dan keberanian untuk melangkah melawan arus,” ucap Arman. (RIO)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *