RAKYATMALUKU.CO.ID — AMBON — Komunitas Menuju Maluku Emas (MME), bersama Seven Summit Group, Bakornas Lapenmi PB HMI, dan Brangskrrr Family, sukses menggelar Webinar Publik Mini Class TBS LPDP Batch 1 Tahun 2025 pada Jumat, 18 April 2025, malam.
Mengangkat tema “Strategi Menaklukkan TBS LPDP: Tips, Trik, dan Latihan,” kegiatan ini menjadi ajang berbagi pengalaman dan strategi sukses menghadapi Tes Bakat Skolastik (TBS), khususnya bagi para pejuang beasiswa dari kawasan Indonesia Timur.
Webinar ini dipandu oleh Halim sebagai host dan moderator, yang membuka ruang belajar kolektif dan semangat perjuangan dalam menghadapi seleksi beasiswa LPDP yang kompetitif.
Acara ini ditujukan untuk memperkuat kesiapan para peserta, sekaligus menjadi bukti bahwa dari Maluku pun, kontribusi dan prestasi dapat dibangun untuk Indonesia.
Dalam sambutannya, Rizky A. Laitupa, inisiator Komunitas MME, menyampaikan pentingnya membangun ekosistem belajar dan kolaborasi antar pemuda.
“Webinar ini bukan sekadar persiapan teknis, tetapi juga simbol semangat dari Timur untuk Indonesia yang lebih maju,” ujarnya.
Anggota DPRD Provinsi Maluku, Rovik Akbar Afifudin, yang membuka acara tersebut juga menyoroti tantangan pendidikan di wilayah 3T seperti Maluku, serta pentingnya dukungan konkret bagi generasi muda untuk mengakses informasi dan pendampingan beasiswa.
“Mini Class ini adalah bagian dari perjuangan kolektif membangun manusia Maluku agar mampu bersaing secara nasional,” tegasnya.
Dua narasumber utama dalam kesempatan itu juga membagikan pengalaman dan strategi menghadapi TBS. Di antaranya, Riri Sarfan, Dosen Pertanian Universitas Pattimura sekaligus calon penerima LPDP program doktor 2025, menyampaikan pentingnya latihan terstruktur, memahami pola soal, dan pengelolaan waktu dalam menjawab soal TBS.
Dan Ahmad Rifai, calon awardee LPDP program doktoral, mengulas teknik menjawab soal verbal, numerik, dan logika dengan pendekatan yang efisien dan taktis.
Antusiasme peserta dalam sesi tanya jawab mencerminkan semangat belajar dan tekad kuat untuk meraih beasiswa sebagai jalan menuju kontribusi lebih besar bagi daerah dan bangsa.
Webinar ditutup dengan seruan untuk menjaga semangat kolaborasi dan pembelajaran, serta terus melanjutkan perjuangan membangun kualitas sumber daya manusia dari Timur Indonesia untuk Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya saing. (BIM)